
Makna Di Balik Penamaan Kuliner ‘Sop Saudara’
Oleh Miftahulkhair, S.Pd
Hari Raya Idul Adha atau lebih dikenal dengan Hari Raya Kurban akhirnya tiba. Seperti pada perayaan Idul Fitri, tentu Lebaran Idul Adha pun tak lepas dari serangkaian tradisi yang sudah turun-temurun, salah satunya adalah masyarakat akan disibukkan mengolah berbagai macam makanan mulai, dari membuat aneka macam kue kering, kue basah hingga masakan khas lebaran yang akan menjadi hidangan keluarga.
Berbicara tentang menu lebaran, selain Ketupat dan Opor Ayam, Sop Saudara pun sangat cocok menjadi menu primadona di hari raya. Sop Saudara adalah kuliner khas Kota Daeng yang bahan dasarnya adalah daging sapi, sama seperti Coto Makassar. Sup yang satu ini mempunyai cita rasa dan aroma yang sangat menggugah selera serta mampu menggoyang lidah para pecinta kuliner. Yang pernah berkunjung ke Makassar pasti sudah tahu rasanya, dan yang belum, wajib mencoba loh, sekali coba pasti akan ketagihan deh.
Selain mempunyai rasa yang lezat dan porsinya yang dibanderol dengan harga yang tak merobek kantong, sup ini juga mempunyai keunikan dari namanya, bahkan terkesan lucu yaitu “Sop Saudara”. Bagi orang yang pertama kali mendengar namanya pasti akan bertanya-tanya kok namanya Sop Saudara ya, mengapa bukan Sop Makassar seperti kuliner berkuah lainnya yang mengambil nama dari daerah asalnya, misalnya Soto Madura, Soto Betawi dan lain-lain. Agar tidak penasaran dengan namanya, mari lanjut bacanya yuk sampai selesai!

Nama Sop Saudara berasal dari seorang warga Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan yang bernama H.Abdullah atau H.Dollahi yang awalnya bekerja sebagai pelayan di warung sup yang sangat terkenal pada waktu itu. Setelah bekerja sebagai pelayan selama 3 tahun dan berdasarkan pengalamannya yang sering melihat sang juragan meramu bumbu sup, akhirnya beliau pun memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri. Beliau kemudian mencoba meracik bumbu yang lebih special dan ternyata rasanya tidaklah mengecewakan bahkan dapat menarik minat food lovers dari berbagai kalangan, baik warga asli maupun pendatang.
Di samping racikan bumbu supnya yang spesial, beliau juga mempunyai ide dengan memberi nama sup buatannya dengan nama “Sop Saudara”.
Peracik pertama bumbu Sop Saudara ini memilih nama tersebut karena terinspirasi dari nama warung coto yang juga terkenal saat itu yaitu “Coto Paraikatte” yang dalam bahasa Makassar ‘paraikatte’ berarti saudara atau sesama. Di samping itu pemilihan nama ini juga dimaksudkan agar para pengunjung yang mampir makan di warungnya merasa bersaudara antara pemilik warung, pelayan dan sesama pelanggan. Bahkan ada yang mengatakan jika kata SOP itu adalah akronim dari Saya Orang Pangkep.

Jadi jika digabungkan, nama SOP SAUDARA itu berarti SAYA ORANG PANGKEP, SAUDARA.
Dari situlah asal penamaan kuliner Sop Saudara, peraciknya tidak asal memberi nama tetapi memilih nama yang mengandung misi persaudaraan di antara sesama.
Penulis

